Sabtu, 25 April 2015

Penyakit pada Sapi Perah (2)

Penyakit pada Ternak Sapi Perah dan Sapi Potong

Dalam pemeliharaan ternak, salah satu penghambat yang sering dihadapi adalah penyakit. Bahkan tidak jarang peternak mengalami kerugian dan tidak lagi beternak akibat adanya kematian pada ternaknya.

Secara umum penyakit hewan adalah segala sesuatu yang menyebabkan hewan menjadi tidak sehat. Hewan sehat adalah hewan yang tidak sakit dengan ciri-ciri (a) bebas dari penyakit yang bersifat menular atau tidak menular, (b) tidak mengandung bahan-bahan yang merugikan manusia sebagai konsumen, dan (c) mampu berproduksi secara optimum.
Banyak sekali penyakit yang dapat menyerang sapi perah namun demikian yang terpenting adalah mastitis, anthrax, PMK (penyakit mukut dan kuku), BSE atau mad cow dan lainnya. Disamping itu penyakit yang mungkin sehari-hari dapat dihadapi peternak seperti busuk kuku (foot rot), kembung perut dan lain-lainnya.

1. Mastitis atau Radang Ambing

Mastitis atau radang ambing merupakan penyakit terpenting pada sapi perah, tidak hanya di Indonesia namun juga di dunia. Mastitis merupakan peradangan kelenjar susu yang disertai dengan perubahan fisik, kimiawi dan mikrobiologi. Secara fisis pada air susu sapi penderita mastitis klinis terjadi perubahan warna, bau, rasa dan konsistensi.

Mastitis dipengaruhi oleh interaksi 3 faktor yaitu ternak itu sendiri, mikroorganisme penyebab mastitis dan faktor lingkungan. Menurut para ahli penyebab utama mastitis adalah kuman Streptococcus agalactiae, Streptococcus dysagalactae, Streptococcus uberis, Stafilokokus aureus dan Koliform. Faktor lingkungan, terutama sanitasi dan higienis lingkungan kandang tempat pemeliharaan, posisi dan keadaan lantai, sistem pembuangan kotoran, sistem pemerahan, iklim, serta peternak itu sendiri dan alat yang ada.

Tanda-tanda klinis penyakit
Mastitis terutama yang klinis dapat dilhat dengan adanya perubahan bentuk anatomi ambing dan fisik air susu yang keluar. Sedangkan mastitis subklinis dapat didiagnosis melalui uji kimiawi atau uji mikrobiologis. Faktor-faktor yang sering menjadi penyebab tidak langsung atau mendorong meningkatnya mastitis antara lain anatomi (besar dan bentuk ambing, puting), umur ternak, jumlah produksi susu, dan lainnya. Faktor ternak terutama dipengaruhi oleh stadium laktasi, sistem kekebalan, kepekaan individu, anatomi dan umur serta penanganan pasca pemerahan.

Gejala klinis mastitis nampak adanya perubahan pada ambing maupun air susu. Misalnya bentuk yang asimetri, bengkak, ada luka, rasa sakit apabila ambing dipegang, sampai nantinya mengeras tidak lagi menghasilkan air susu jika sudah terjadi pembentukan jaringan ikat. Pada air susu sendiri terjadi perubahan bentuk fisik maupun kimiawi.

Pada mastitis subklinis, perubahan secara klinis pada ambung maupun air susu tidak nampak namun dengan pengujian secara mikrobiologi dan kimiawi akan nampak adanya perubahan. Penurunan produksi yang tidak wajar merupakan gejala yang dapat diperhatikan peternak untuk mendeteksi mastitis subklinis.

Perbedaan Air Susu Sapi Mastitis dan Normal

Air susu pada sapi normal
A. Fisik
  • Warna Putih kekuningan
  • Rasa agak manis
  • Bau harum asam
  • Konsistensi cair, emulsi merata

B. Kimiawi
  • Kasein normal
  • Protein total normal
  • Albumin normal
  • Globulin normal
  • Gula susu normal
  • Laktosa normal
  • Tekanan osmose isotonis
  • PH air susu normal
  • Jumlah SCC (sel/ml air susu) 0 – 200,000
  • PMN (%) 0 - 25

C. Mikroorganisme
  • Jumlah bakteri total dan sel radang yang dianggap aman < 500.000

Air susu pada sapi penderita mastitis
A. Fisik
  • Warna putih pucat agak kebiruan
  • Rasa getir atau agak asin
  • Bau asam
  • Konsistensi pecah, lebih cair, kadang ada jonjot, endapan fibrin dan bila dipanasi pecah.

B. Kimiawi
  • Kasein menurun
  • Protein total menurun
  • Albumin meningkat
  • Globulin meningkat
  • Gula susu menurun
  • Laktosa menurun
  • Tekanan osmose hipotonis
  • PH air susu alkalis
  • Jumlah SCC (sel/ml air susu) di atas 400.000
  • PMN (%) di atas 25

Diagnosa


Diagnosa mastitis dapat dilakukan dengan melihat perubahan patologi anatomi terutama pada ambing dan menguji perubahan fisik dan kimiawi serta mikrobiologis air susu. Uji yang biasa dilakukan misalnya dengan Uji CMT dan lainnya Gejala klinis lainnya seperti demam, penurunan nafsu makan juga sering menyertai penderita mastitis.

Tindakan Penanganan

Usaha untuk mengatasi mastitis sebaiknya ditekankan pada usaha pencegahan. Dengan memperhatikan faktor-faktor predisposisi dan melakukan sanitasi secara teratur dan benar baik  terutama terhadap kandang dan peralatan serta memperhatikan kesehatan pekerja khususnya pemerah. Kebersihan kandang, kebersihan sapi, jumlah sapi dalam kandang, cara pemberian air susu pada pedet, metode pemerahan, pemberian desinfektan pada puting setelah pemerahan merupakan sebagaian masalah yang belum dapat diatasi oleh peternak kita.

Pengobatan dilakukan dengan memperhatikan jenis antibiotika, jumlah yang digunakan, aplikasinya,. Antibiotika ada yang bersifat long acting maupun jangka pendek, begitu juga cara  pemberiannya. Beberapa antibiotika yang biasa digunakan antara lain Penisilin, Streptomisin, Ampisilin, kloksasilin, neomisin, oksitetrasiklin, tetrasiklin.

2. Antraks atau Radang Limpa
Penyakit antraks (Anthrax) atau radang limpa, merupakan salah satu penyakit yang bersifat zoonosis atau dapat menular ke manusia. Kasus muncul terutama pada musim pancaroba.  Antraks menyerang hewan khususnya ruminansia (sapi, kerbau, domba, kambing, babi), burung unta dan hewan menyusui lainnya.

Penyebab penyakit antraks adalah bakteri bacillus anthracis. Sumber infeksi utama adalah ternak terinfeksi, air dan tanah. Bahan-bahan lainnya misalnya bahan pakan juga diketahui menjadi sumber infeksi setelah bahan tersebut tercemari baik oleh spora maupun kumannya. Bentuk spora tahan terhadap pemanasan pada suhu tinggi, pemanasan secara kering dengan suhu 150°C dapat membunuh spora antraks dalam waktu 1 jam, sedangkan pemanasan basah dengan autoclaf pada suhu 120°C akan memusnahkan spora dalam waktu 15 menit. Bentuk vegetatif akan mati dengan pemanasan 55 – 60°C.

Masa inkubasi penyakit antraks biasanya berkisar antara 1 - 3 hari dan kadang dapat lebih dari 2 minggu. Sedang tanda-tanda umum pada tipe akut dan kronis adalah demam, sesak nafas, depresi dan lemah serta kadang disertai kejang. Tanda-tanda ternak terserang antraks biasanya berbeda antar spesies.

Ada beberapa tipe antraks yaitu:
  • Tipe kutaneus (kulit), yang biasanya menyebar melalui kulit yang luka. Penyebaran penyakit biasanya melalui kontak langsung dengan bahan terkontaminasi. Spora dari tanah atau karkas yang terkontaminasi kuman menjadi penyebab kasus tersebut,
  • Tipe inhalasi, antraks tipe ini seringkali disebabkan ternak atau orang yang menghirup debu yang tercemari spora, sehingga masuk melalui saluran pernafasan, penyakit menimbulkan demam yang tinggi, batuk kering, cyanosis, shock dan rasa sakit yang luar biasa dan akhirnya menimbulkan kematian.
  • Tipe gastrointestinal. Tipe gastrointestinal dapat terjadi jika ternak mengkonsumsi bahan yang terkontaminasi kuman basil antraks.

Pengendalian penyakit

Ternak terserang antrak jika ditangani dengan cepat akan tertolong dengan antibiotika seperti penisilin, tetrasiklin, streptomisin dan antibiotika lainnya. Program yang paling baik untuk mencegah antraks adalah vaksinasi secara teratur pada daerah-daerah endemi antraks. Program vaksinasi dilakukan satu kali dalam setahun dengan menggunakan vaksin spora antraks (hidup) galur 34 F2 (sterne strain). Dosis yang dianjurkan, untuk sapi dan kerbau adalah 1 ml/ekor sedangkan untuk kambing dan domba adalah 0.5 ml/ekor.

Penyakit pada Ternak Sapi Potong
Penyakit pada sapi potong relatif tidak sekomplek penyakit pada sapi perah. Namun demikian banyak juga penyakit yang selain menyerang sapi perah juga menyerang sapi potong TBC, Anthrax, PMK (penyakit mukut dan Kuku), BSE atau Mad Cow dan lainnya. Disamping itu penyakit yang mungkin sehari-hari dapat dihadapi peternak seperti diare, cacingan, kembung perut dan lain-lainnya.

1. Diare (mencret)
Penyakit ini sering terjadi terutama pada musim penghujan. Penyebab diare antara lain mikroorganisme yang mencemari kandang, karena kandang kurang bersih, becek, ventilasi kurang baik dan lain-lainnya.

Kadang-kadang pemberian pakan yang tidak teratur dan cacingan juga menjadi penyebab diare.

Cara mengatasinya adalah memperhatikan hal-hal tersebut di atas. Pengobatan dapat dilakukan secara sementara dengan obat tradisional. Jika mencret terus menerus upayakan setidaknya ternak mendapatkan minum (tambahkan gula dan garam) sebagai pengganti cairan tubuh.

2. Pneumonia (Radang Paru)

Penyakit radang paru ini terutama disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan virus. Namun demikian iklim (misalnya cuaca yang terlalu dingin) dan lingkungan (misalnya banyak debu atau partikel makanan khususnya konsentrat yang masuk ke saluran pernafasan dan lain-lainya) seringkali menjadi pendorong utama timbulnya pneumonia. Faktor kandang misalnya ventilasi, kandang terlalu lembab, angin yang masuk terlalu kencang, kelembaban yang terlalu tinggi, kurang sinar matahari, stress atau penanganan ternak yang kurang baik sering menjadi penyebab keradangan.

Gejala yang terlihat antara lain hidung ingusan terus menerus, cekung hidung kering, demam, batuk-batuk, frekuensi pernafasan cepat dan dangkal, kadang nampak kesulitan bernafas, nafsu makan ternak berkurang dan pertambahan bobot badan rendah.

Pencegahan penyakit antara lain dapat dilakukan dengan memperhatikan perkandangan yang baik misalnya perhatikan ventilasinya, sinar matahari upayakan masuk sampai ke kandang (lantai), jaga angin supaya tidak langsung mengenai ternak, memperhatikan cuaca atau iklim, jaga sanitasi kandang dan lingkungan, jaga kontak dengan orang yang sedang sakit radang baik paru maupun pilek biasa dll. Jika memungkinkan pengobatan dengan antibiotika seperti Penstrep, oksitetrasiklin sesuai dengan petunjuk petugas.

3. Keropos Kuku atau Busuk Kuku

Penyakit ini walaupun tidak mematikan namun namun mengganggu produksi. Penyebab penyakit antara lain bakteri atau kuman. Tanda-tandanya antara lain kepincangan, kuku koyak dan berbau busuk.
Tanah yang becek merupakan media perkembangan kuman penyebab penyakit busuk kuku dan menular dari ternak satu ke ternak lainnya. Penanganannya adalah kuku digunting sampai pada bagian jaringan yang sehat. Semprot dan bersihkan dengan antiseptik misalnya dengan antisep, obat merah, iodium, dll kemudian ditutup. Pemotongan kuku secara teratur sangat membantu pencegahan penyakit. Hindarkan tempat yang memungkinkan adanya penyebaran penyakit.


Sabtu, 18 April 2015

APA ITU EM 4... ??
Waahh... setelah mengikuti mata kuliah “Etika dan Nilai Lingkungan” tgl 24 Mei 2013 kemarin, saya mulai cari-cari info tentang EM-4. Apa sih EM4 itu? Sampe-sampe kami diberi tugas untuk mencoba membuatnya. Setelah saya menelusuri google, akhirnya saya sudah mendapatkan beberapa artikel maupun tulisan-tulisan mengenai EM-4 ini, dan ternyata saya sangat tertarik untuk mencobanya. Alhamdulillah, saya berhasil.. ;) Mau tau cara yang sangat mudah membuat EM-4 ini..!! eitt... nanti dulu, sebelum mencoba membuat cairan ajaib ini, ada baiknya kita mengetahui “Apa itu EM-4?” 
EM-4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam(segar) yang di dalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur hra dalam tanah. Kegunaannya banyak sekali, tidak hanya untuk pertanian saja, tapi bisa juga untuk keperluan rumah tangga, sebut saja.. untuk WC yang bau, kandang ayam yang bau, kandang kelinci, kambing, darah ikan/ayam, di mana-mana yang bau..got, tempat jual ayam dll
Pada tahun 1980-an, Prof. Dr. Teruo Higa dari University of The Ryukus, Okinawa, Jepang telah mengadakan penelitian terhadap sekelompok mikroorganisme yang dengan efektif dapat bermanfaat dalam memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menimbulkan penyakit dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman. Kelompok mikroorganisme tersebut disebut dengan Effective Microorganisms yang disingkat EM.
Teknologi EM dikembangkan untuk menunjang pembangunan pertanian ramah lingkungan, menekan penggunaan pupuk kimia dan pestisida dengan sistem alami yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas tanah, mengurangi biaya produksi dan menghasilkan bahan pangan yang bebas bahan kimia sehingga bersih dan sehat untuk di konsumsi.
Teknologi EM yang sudah mulai akrab dengan masyarakat adalah Effective Microorganisms-4 biasa disingkat EM-4 adalah suatu kultur campuran beberapa mikroorganisme yang dapat digunakan sebagai inokulan mikroba yang berfungsi sebagai alat pengendali biologis. Mikroorganisme tersebut berfungsi dalam lingkungan hidup tanaman sebagai penekan dan pengendali perkembangan hama dan penyakit.
EM-4 mengandung beberapa mikroorganisme utama yaitu bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, Ragi ( yeast ), Actinomycetes dan jamur fermentasi.
1.    Bakteri Fotosintetik ( Rhodopseudomonas sp. )
Bakteri ini adalah mikroorganisme mandiri dan swasembada. Bakteri ini membentuk senyawa-senyawa bermanfaat dari sekresi akar tumbuhan, bahan organik dan gas-gas berbahaya dengan sinar matahari dan panas bumi sebagai sumber energi. Zat-zat bermanfaat yang terbentuk anatara lain, asam amino asam nukleik, zat bioaktif dan gula yang semuanya berfungsi mempercepat pertumbuhan
Hasil metabolisme ini dapat langsung diserap tanaman dan berfungsi sebagai substrat bagi mikroorganisme lain sehingga jumlahnya terus bertambah
2.    Bakteri asam laktat ( Lactobacillus spp. )
Dapat mengakibatkan kemandulan ( sterilizer) oleh karena itu bakteri ini dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan; meningkatkan percepatan perombakan bahan organik; menghancurkan bahan organik seperti lignin dan selulosa serta memfermentasikannya tanpa menimbulkan senyawa beracun yang ditimbulkan dari pembusukan bahan organik Bakteri ini dapat menekan pertumbuhan fusarium, yaitu mikroorganime merugikan yang menimbukan penyakit pada lahan/ tanaman yang terus menerus ditanami.
3.    Ragi / Yeast ( Saccharomyces spp. )
Melalui proses fermentasi, ragi menghasilkan senyawa-senyawa bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dari asam amino dan gula yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik atau bahan organik dan akar-akar tanaman. Ragi juga menghasilkan zat-zat bioaktif seperti hormon dan enzim untuk meningkatkan jumlah sel aktif dan perkembangan akar. Sekresi Ragi adalah substrat yang baik bakteri asam laktat dan Actinomycetes.
4.    Actinomycetes
Actinomycetes menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Zat-zat anti mikroba ini menekan pertumbuhan jamur dan bakteri.
Actinomycetes hidup berdampingan dengan bakteri fotosintetik bersama-sama menongkatkan mutu lingkungan tanah dengan cara meningkatkan aktivitas anti mikroba tanah.
5.    Jamur Fermentasi
Jamur fermentasi ( Aspergillus dan Penicilium ) menguraikan bahan secara cepat untuk menghasilkan alkohol, ester dan zat-zat anti mikroba. Pertumbuhan jamur ini membantu menghilangkan bau dan mencegah serbuan serangga dan ulat-ulat merugikan dengan cara menghilangkan penyediaan makanannya. 
Tiap species mikroorganisme mempunyai fungsi masing-masing tetapi yang terpenting adalah bakteri fotosintetik yang menjadi pelaksana kegiatan EM-4 terpenting. Bakteri ini disamping mendukung kegiatan mikroorganisme lainnya, ia juga memanfaatkan zat-zat yang dihasilkan mikroorganisme lain.
Secara umum manfaat Teknologi EM-4 dalam bidang pertanian adalah sebagai berikut :
1.    Memperbaiki sifat biologis, fisik dan kimia tanah
2.    Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi
3.    Memfermentasi bahan organik tanah dan mempercepat dekomposisi
4. Menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian berwawasan lingkungan
5. Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.
Aplikasi Teknologi EM-4
EM-4 dikulturkan dalam bentuk medium cair berwarna coklat dalam kondisi dorman.
Pada saat disemprotkan ke dalam tanah atau tubuh tanaman (proses inokulasi) EM-4 secara aktif memfermentasikan bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk kandang dll )
Hasil fermentasi dapat diserap langsung oleh perakaran tanaman, misalnya gula, alkohol, asam amino, protein, karbohidrat dan senyawa organik lainnya
Selain itu, EM-4 merangsang perkembangan mikroorganisme yang menguntungkan tanaman; melindungi tanaman dari serangan penyakit sehingga pada akhirnya dapat menyuburkan tanah, meningkatkan produktifitas tanaman dengan biaya minimal.
Selain dapat di aplikasikan untuk pertanian, EM-4 juga dapat di aplikasikan ke bidang yang lain, seperti peternakan, perikanan, maupun produk rumah tangga.
Aplikasi EM-4 Di Bidang Peternakan
 


Manfaat :
  1. Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.
  2. Mengurangi stres pada ternak
  3. Menyehatkan ternak
  4. Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak
  5. Meningkatkan nafsu makan ternak
  6. Menekan penyakit pada ternak
  7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak
Aplikasi EM-4 Di Bidang Perikanan
Manfaat :
  1. Memperbaiki mutu air tambak.
  2. Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat.
  3. Menekan serangan mikroorganisme patogen.
  4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
  5. Menekan hama dan penyakit.
Nah... banyak banget khan manfaat-nya. Yukk.. ikut saya untuk mencoba salah satu cara membuat cairan EM-4 ini...
Langkah pertama kita siapkan terlebih dahulu bahan-bahannya, sederhana kok mudah didapat di sekitar kita.
Bahan-bahan :
-    Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
-    Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
-    Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
-    Kacang panjang segar 0,25 kg
-    Kangkung air segar 0,25 kg
-    Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
-    Gula pasir 1 kg
-    Air tuak dari nira / Air kelapa 0,5 liter
Cara Pembuatan :
1.    Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.
2.    Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.
3.  Campurkan gula pasir dan tuak/air kelapa dalam ember tadi dan aduk hingga rata.

4.    Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari

5.    Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
6.    Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. 

Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.

Jenis, Bangsa Dan Tipe Ternak


A.      Pengertian Jenis, Bangsa Dan Tipe Ternak
1.       Pengertian Jenis Ternak.
Pengertian jenis dalam peternakn adalah pemberian nama sekelompok ternak yang mempunyai persamaan, tanda tanda dari bagian tubuh tertentu, misalnya sama sama mempunyai tanduk, sama sama mempunyai paruh, dsb. Dimana apabila dikewinkan antara jantan dan betina dari sekelompok ternak tersebut terjadi pertunasan (dapat menghasilkan keturunan).
2.       Pengertian bangsa/ras
Bangsa / ras adalah kelompok ternak yang merupakan bagian dari kelompok yang sama atau hampir sama, dimana sifat sifat tersebut dapat diturunkan kepada keturunannya.
3.       Pengertian Tipe Ternak
Tipe ternak adalah pembagian ternak yang didasarkan atas kemampuan ternak yang bersangkutan dalam hal memproduksi suatu hasil atau jasa.
B.      Bangsa Dan Tipe Ternak
1.       Bangsa Dan Tipe Ternak Sapi.
a.       Asal usul ternak sapi, bangsa dan tipe ternak sapi yang sekarang ada berasal dari:
¨       Bos Sondaicus (Banteng), Merupakan sapi asli Indonesia yang sampai sekarang masih ada di ujung kulon (Pulau Jawa).
¨       Bos Indicus/Zebu (sapi-sapi India), Merupakan sapi yang berasal dari India Dan Menyebar  ke daerah- daerah tropis
¨       Bos Taurus (Sapi sapi Eropa), Merupakan sapi yang menurunkan sapi yang terkenal dewasa ini.
b.      Tipe ternak sapi :
1.       Tipe Perah, Ciri-cirinya :
¨       Makan kuat dan temperamen tenang
¨       Bentuk badan segitiga
¨       Punggung luas
¨       Tulang rusuk belakang dalam, lebar dan luas
¨       Mulut lebar dan luas
¨       Ambing besar, putting simetris dan lunak
¨       Vena susu jelass, besar dan berkelok kelok
Bangsa sapi yang termasuk golongan sapi tipe perah adalah :
¨       Brown Swiss                               -. Milking shorthan
¨       Ayrshire                                       -. Red sndhi
¨       Yersey                                          -. Sahiwal
¨       Guerensey                                 -. Grati dan FH (Fries Holland)
2.       Tipe Potong, Ciri cirinya :
¨       Bentuk badan seperti balok/segi empat
¨       Badan dalam dan lebar
¨       Leher dan bahu tebal
¨       Dada lebar dan dalam
¨       Segala garis lurus datar
Bagsa sapi yang termasuk golongan sapi potong adalah :
¨       Aberden Angus                        -. Santa gertudis
¨       Galloway                                     -. Brangus
¨       Herefard                                      -. Nrafford
¨       Polled herefard                        -. Charbrai
¨       Short harn                                   -. Brahman
¨       Charolais
3.       Tipe kerja/ tipe tarik, ciri cirinya adalah:
¨       Tulang kuat
¨       Jalan cepat
¨       Tahan panas dan lapar
¨       Tubuh besar dan harmonis
4.       Tipe dwiguna
Ciri-cirinya mengarah kedua tipe (missal tipe kerja dan tipe potong).
Bangsa sapi yang tergolong tipe ini adalah:
¨       Sapi Bali
¨       Sapi Peranakan Ongole (PO)
¨       Sapi madura
2.       Bangsa Dan Tipe Ternak Kerbau
Bangsa-bangsa kerbau sekarang ada berasal dari :
¨       Bubalus Bubalis (Kebau India)
¨       Bubalus Mindorensis (Kerbau Philipina)
¨       Bubalus Depressicornis (Kerbau Anoa di Sulawesi)
Bangsa Kerbau yang kita kenal adala :
¨       Kerbau Murrah                                 -. Kerbau Nili
¨       Kerbau Naagpuri                              -. Kerbau Ravi
¨       Kerbau Jafarabadi                            -. Kerbau Mehsana
¨       Kerbau Surti                                       -. Kerbau Kundhi
3.       Bangsa dan Tipe ternak Kuda
Kuda yang sekarang ada berasal dari :
¨       Equus Caballus Germanicus
¨       Equus Caballus Gmilini
¨       Equus Caballus Orientalis
¨       Equus Caballus Ferus
Bangsa kuda yang termasuk tipe pacu adalah :
¨       Kuda Arab
¨       Kuda Thoroughbred
Dengan Ciri Ciri :
¨       Badan langsing, dalam dan lebar
¨       Kaki panjang
¨       Otot panjang, tersusun Baik
Bangsa kuda yang termasuktipe tarik adalah :
¨                     -.  Kuda sande                                        -. Kuda Poni
¨                     -.  Kuda percheron                                 -. Kuda belgia
¨                     -.  Kuda Clydesdale                               -. Kuda Batak
¨                    -. Kuda wales
4.       Bangsa dan tipe ternak Kambing
Kambing yang sekarang adalah berasal dari :
¨       Capra hircus (berasal dari Pakistan dan Turki)
¨       Capra Falconeru (berasal dari Khasmir)
¨       Capra Prisca (berasal dari Balkan)
Bangsa kambing yang termasuk tipe perahh :
¨       Kambing Etawa
¨       Kambing Saanen
¨       Kambing Jawarandu
¨       Kambing Tonggenburg
Bangsa kambing yang termasuk tipe potong :
¨       Kambing Nubian
¨       Kambing Angora
¨       Kambing Khasmis
5.       Bangsa dan Tipe ternak Domba
Domba yang sekarang ada berasal dari :
¨       Ovis Musimon atau Mouflon (Berasal dari Eropa)
¨       Ovis Ammon atau Argahli (Berasal dari Asia Tengah)
¨       Ovis Vignei atau Uriaal (Berasal dari Asia)
Bangsa domba dibagi menjadi 2 tipe yaitu :
1.       Domba tipe daging, ciri nya adalah :
¨       Bentuk badan padat
¨       Dada lebar dan dalam
¨       Leher pendek
¨       Seluruh tubuh berurat, daging baik.
Bangsa domba yang termasuk tipe daging :
¨       Domba ekor gemuk
¨       Domba priangan
¨       Domba southdown
¨       Domba karakul
2.       Domba tipe Wool, cirinya :
¨       Berbadan ringan
¨       Kaik halus dan ringan
¨       Berdaging halus
¨       Kulit longgar
¨       Tempramen lebih aktif dari tipe daging.
Tipe Wool Dibagi menjadi 3 kelompok :
1.       Medium Wool :                        2.   Long Wool :                       3.  Fine Wool :
¨       Domba Dorset                            -. Domba Lincoln                    -. Domba Merino
¨       Domba cheviot                           -. Domba Romney                   -. Domba ramboilet
¨       Domba sufflok                            -. Domba Cotwold
¨       Domba coriedale
6.       Bangsa dan tipe ternak Babi
Bangsa babi yang sekarang berasal dari 3 jenis babi liar yaitu :
1.       Sus Vittatus (dari Asia)
2.       Sus Scrofa (dari Eropa)
3.       Sus Verrrucoccus (Celeng/babi Indonesia)
Ternak babi dibagi menjadi 3 tipeyaitu :
1.       Lard Tipe (babi tipe lemak), ciri-cirinya :
¨       Tubuh berlebihan, lebar dan dalam
¨       Cepat menjadi gemuk
¨       Kemampuan untuk pertumbuhan lemak cukup tinggih
¨       Ukuran kaki pendek
Contoh :
Babi Indonesia misalnya Babi Bali, Babi Kerawang, Babi Nias dan Babi Sumba.
2.       Meat Tipe/Pork Tipe (Babi tipe pedaging), Cirinya :
¨       Ukuran tubuh panjang, dalam dan halus
¨       Punggung berbentuk busur, kuat dan lebar
¨       Badan padat, lemak sedikit
¨       Kepala dan leher ringan dan halus
¨       Ukuran kaki panjangnya sedang, tumit pendek dan kuat
¨       Ham berkembang cukup bagus dan dalam
Contoh :
¨       Babi Hampshise                                          -. Babi Berkshire
¨       Babi Pholand China                                     -. Babi chister White
¨       Babi Spatted Pholand China                        -. Babi duroc
3.       Bacom tipe (babi tipe sedang), cirinya :
¨       Ukuran tubuh panjang dan dalamnya sedang, halus
¨       Ukuran lebar tubuh sedang
¨       Timbulnya lemak sedang dan halus
Contoh : Babi Yorkshire, babi Tamwort, babi Landrace
7.       Bangsa dan tipe ternak Ayam
Bangsa ayam yang dikenal sekarang berasal dari :
1.       Gallus-gallua / Bankiva, hidup disekitar hutan India, Birma, Muangthai, Indochina, Philipina, Malaiysia dan Sumatera barat
2.       Gallus Lavayetti, hidup disekitar hutan Ceylon
3.       Gallus Soneratei, hidup disekitar hutan India Bagian Barat Daya
4.       Gallus Varius, hidup disekitar hutan Jawa Timur, Bali, Lombok dan NTT.
Berdasarkan The American Of Perfection Ayam dibagi menjadi 4 kelas bangsa yaitu :
1.       American Class, contohnya :
¨       Plymouth Rock
¨       Phode Island Red (PIR)
¨       Wyandotes
¨       New Hamphshire
2.       Maditeren Class, Contohnya :
¨       Leghorn
¨       Minorca
¨       Anconas
3.       English Class, Contohnya :
¨       Opington                             -. Suxes
¨       Cornish                                -. Austrolops
¨       Dorcking
4.       Asiotic Class, contohnya :
-. Brahman                  -. Langshams                      -. Cochins
Ternak ayam dibagi menjadi 3 tipe yaitu :
1.       Ayam tipe potong
Contohnya : -. Hubbard                         -. CP 707
                   -. Ross                               -. M dan N (Maet & Nich)
                                     -. Shaver                             -. Dll
2.       ayam tipe petelur
Contohnya: -.Decalb                                           -. Shaver 88
                  -. Loghman                                        -. Hisex Brown
                  -. Hayline w – 36                               -. Ross Brown, dll
3.       ayam tipe Fancy (kesayangan)
Contohnya : -. Ayam bekisar
                   -. Ayam kate
                   -. Ayam pelug ,dll
8.       Bangsa dan tipe ternak Itik
Hampir semua bangsa itik piere yang sekarang ada berasal dari Anas Boscha
Bangsa itik yang kita kenal adalah :
1.       Itik Indonesia
a.       Itik alabio
b.      Itik tegal
c.       Ieti bali
2.       Itik khaki campbel
3.       Itik peking
4.       Itik manila/entok